SUMBER INFEKSI DAN PENYEBARAN
PENYAKIT PERNAFASAN ATAS/ AKUT
SUMBER BERDASARKAN : BUKU DAN
PENGARANG YANG BERBEDA
1.
Sumber
Infeksi dan Penyebaran Penyakit
Sumber infeksi adalah
semua benda, termasuk orang atau binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada
orang.
Mode penularan adalah
suatu mekanisme di mana agent/penyebab penyakit tersebut ditularkan dari orang
ke orang lain. Penularan ini terjadi melalui beberapa cara antara lain :
a.
Kontak (contact)
Kontak di sini dapat
terjadi kontak langsung maupun kontak tidak langsung melalui benda-benda yang
terkontaminasi. Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui kontak langsung ini
pada umumnya terjadi pada masyarakat yang hidup berjubel. Oleh karena itu lebih
sering terjadi di kota daripada di desa yang penduduknya masih jarang.
b.
Pernapasan (inhalation)
Yaitu penularan melalui
udara atau pernapasan. Oleh karena itu, ventilasi rumah yang kurang, berjejalan
(over crowding), dan tempat-tempat
umum adalah faktor yang sangat penting dalam epidemiologi penyakit ini.
Penyakit yang ditularkan melalui udara ini sering disebut air borne infection.
c.
Infeksi
Penularan melalui
tangan, makanan atau minuman.
2.
Pencegahan
dan Penanggulangan
Untuk pencegahan dan
penanggulangan ini ada tiga cara pendekatan atau cara yang dapat dilakukan:
a.
Eliminasi reservoir (sumber penyakit)
Eliminasi reservoir manusia sebagai sumber
penyebaran penyakit dapat dilakukan dengan :
1)
Mengisolasi penderita
(pasien), yaitu menempatkan pasien di tempat yang khusus untuk mengurangi
kontak dengan orang lain.
2)
Karantina, adalah
membatasi ruang gerak penderita dengan menempatkannya bersama-sama dengan
penderita lain yang sejenis pada tempat yang khusus didesain untuk itu.
b.
Memutus mata rantai
penularan
Meningkatkan sanitasi lingkungan dan hygiene perorangan merupakan usaha yang
penting untuk memutuskan hubungan atau mata rantai penularan penyakit.
c.
Melindungi orang-orang
(kelompok) yang rentan
Bayi, anak balita dan
manusia lanjut usia merupakan kelompok usia yang rentan terhadap penyakit
menular (Notoatmodjo, 2007: 41-43).
Penderita sangat
dianjurkan untuk tidak merokok, karena tidak merokok dapat meringankan rasa
sakit yang sedang diidap penderita. Menurut para ahli, merokok dapat
memperberat rasa sakit infeksi pernapasan ini. Perokok jauh lebih hebat
penderitaan yang dirasakannya dibandingkan dengan orang yang tidak pernah
merokok (Gouzali, 2011: 47).
Sedangkan menurut
Syafrudin (2011), pencegahan dapat dilakukan dengan :
a.
Menjaga keadaan gizi
agar tetap baik.
b.
Immunisasi.
c.
Menjaga kebersihan
perorangan dan lingkungan (PHBS).
d.
Memakai masker.
e.
Menutup hidung dan
mulut saat bersin atau batuk.
f.
Tidak merokok.
g.
Olah raga secara
teratur.
Mungkin itu saja yang
dapat saya sampaikan data diatas sesuai dengan sumber buku terpercaya dan
pengarang yang berbeda. Semoga aritikel diatas bermanfaat untuk anda.
Terima kasih sudah
berkunjung di www.kebkes.blogspot.com/
0 comments