THERAPY AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI SENSORI : ISOLASI SOSIAL


THERAPY AKTIVITAS KELOMPOK
STIMULASI SENSORI : ISOLASI SOSIAL


A.    Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi sensori adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah isolasi sosial merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Isolasi sosial adalah keadaan di mana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan agar pasien mampu/dapat berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya.

B.     Landasan Teori
Sosialisasi adalah memfasilitasi psikoterpist untuk memantau dan meningkatkan hubungan interpersonal, memberi tanggapan terhadap orang lain, mengekspresikan ide dan tukar persepsi dan menerima stimulus eksternal yang berasal dari lingkungan.
Isolasi sosial adalah keadaan ketika seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain.
Setiap individu mempunyai potensi untuk terlibat dalam hubungan sosial pada berbagai tingkat hubungan yaitu dari hubungan intim biasa sampai hubungan saling ketergantungan. Keintiman dan saling ketergantungan dalam menghadapi dan mengatasi berbagai kebutuhan setiap hari. Individu tidak akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa adanya hubungan dengan lingkungan sosial
Kepuasan berhubungan dapat dicapai jika individu dapat terlibat secara aktif dalam proses berhubungan. Peran serta yang tinggi dalam berhubungan disertai respon lingkungan yang positif akan meningkatkan rasa memiliki, kerja sama, hubungan timbal balik yang sinkron (Stuart & Sundeen, 1995 hal 518).
Pada dasarnya kemampuan hubungan sosial berkembang sesuai dengan proses tumbuh kembang individu mulai dari bayi sampai dengan dewasa lanjut. Untuk mengembangkan hubungan sosial yang positif, setiap tugas perkembangan sepanjang daur kehidupan diharapkan dilalui dengan sukses.
Pemutusan proses berhubungan terkait erat dengan ketidak puasan individu terhadap proses hubungan yang disebabkan oleh kurangnya peran serta, respon lingkungan yang negatif. kondisi ini dapat mengembangkan rasa tidak percaya diri dan keinginan untuk menghindar dari orang lain
Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persayartan tertentu. Focus terapi kelompok adalah membuat sadar diri (self awareness),  peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan atau ketiganya.
Terapi aktifitas kelompok dibagi menjadi 4, salah satunya adalah terapi aktifitas kelompok sosialisasi. Terapi aktifitas kelompok sosialisasi adalah salah satu bentuk terapi yang  membantu klien untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ada di sekitar klien.

C.    Metode Therapy Aktifitas Kelompok
Metode yang digunakan pada therapy aktifitas kelompok (TAK) ini adalah metode:
1.      Dinamika kelompok
2.      Diskusi dan tanya jawab
3.      Bermain peran/simulasi
Kegiatan TAK menggunakan sistem Sesi yang dibagi menjadi lima sesi, setiap sesi memiliki tujuan khusus yang berbeda. Pada TAK kali ini adalah melanjutkan kegiatan TAK sebelumnya, kali ini adalah TAK untuk sesi ke tiga yaitu tentang mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
D.    Tujuan Therapy Aktivitas Kelompok
a.      Tujuan Umum
1.      Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya.
2.      Klien mampu mengontrol halusinasinya.
3.      Klien mampu bercakap dengan anggota kelompok
b.      Tujuan Khusus (Tujuan Sesi 3: Mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok)
1.      Menanyakan kehidupan pribadi kepada satu orang anggota kelompok
2.      Menjawab pertanyaan tentang kehidupan pribadi
E.     Kriteria Anggota
Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktifitas kelompok ini adalah:
1.      Kondisi fisik sehat
2.      Klien yang dapat baca dan tulis
3.      Klien yang mengalami isolasi sosial
4.      Klien dapat berinteraksi
5.      Klien yang sudah setuju dengan kontrak TAK
F.     Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Therapy Aktifitas Kelompok ini dilaksanakan pada:
Hari, Tanggal          : Jumat, 27 November 2015
Waktu                     : Pukul 13.15 WIB s.d selesai
Tempat                    : Ruang Rose Flower RSJ Prov. Jabar.
G.    Nama Klien dan Ruangan
Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 4 orang, sedangkan sisanya sebagai cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan. Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien sebagai cadangan yaitu:
Klien peserta TAK:
1.      Tn Sugi Hartono
2.      Ny Dea Ayu Safitri
3.      Ny Ipah Toipah
4.      Ny Syifa
H.    Media dan Alat
1.    Tape recorder
2.    Kaset: “marilah kemari” (Titiek Puspa)
3.    Bola Tenis
4.    Buku catatan dan pulpen
5.     Jadwal kegiatan klien

I.       Susunan Pelaksana
Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap Sesi yang telah disepakati. Sebagai berikut:
1.    Leader                    : Nur Fitriana
2.    Fasilitator                : Ani Hartika Sari
3.    Observer                 : Kholda D.J

J.      Uraian Tugas Pelaksana
1.      Leader
Tugas:
a.    Membuka acara.
b.    Memimpin jalannya therapy aktifitas kelompok.
c.    Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya therapy.
d.   Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
e.    Memimpin diskusi kelompok.
f.     Menutup acara diskusi.

2.      Fasilitator
Tugas:
a.    Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
b.    Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannya therapy.
3.      Observer
Tugas:
a.       Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia).
b.      Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga penutupan.

K.    Mekanisme Kegiatan
1.      Persiapan
a.       Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 2 TAKS
b.      Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2.      Orientasi
a.       Salam terapeutik
Pada tahap ini terapis melakukan :
1)      Memberikan salam terapeutik
2)      Peserta dan terapis memakai papan nama.
b.      Evaluasi / validasi :
1)      Menanyakan perasaan klien saat ini
2)      Menanyakan apakah telah mencoba memperkenalkan diri pada orang lain.
c.       Kontrak :
1)      Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu bertanya dan menjawab tentang kehidupan pribadi.
2)      Menjelaskan aturan main sebagai berikut :
a)      Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis.
b)      Lama kegiatan 45 menit.
c)      Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
3.      Tahap kerja
a.       Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bla tenis berlawanan dengan arah jarum jam.
b.      Pada saat tape di matikan, maka anggota kelompok yang memegang bola mendapat giliran untuk bertanya tentang kehidupan pribadi anggota kelompok yang ada disebelah kanan dengan cara:
1)      Memberi salam
2)      Memanggil panggilan
3)      Menanyatkan kehidupan pribadi: orang terdekat/dipercayai/disegani, pekerjaan.
4)      Dimulai oleh terapis sebagai contoh.
c.       Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
d.      Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan.
4.      Tahap terminasi.
a.       Evaluasi
1)      Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2)      Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
b.      Rencana tindak lanjut.
1)      Menganjurkan tiap anggota kelompok bercakap-cakap tentang kehidupan pribadi dengan orang lain pada kehidupan sehari-hari.
2)      Masukkan kegiatan bercakap-cakap pada jadwal kegiatan harian klien.
c.       Kontrak yang akan datang.
1)      Menyepakati kegiatan berikut, yaitu menyampaikan dan membicarakan topic pembicaraan tertentu.
2)      Menyepakati waktu dan tempat 


L.     Evalusi dan Dokumentasi
Format Evaluasi
Sesi 3: TAKS
Kemampuan Berkenalan
a.    Kemampuan verbal: Bertanya
No
Aspek yang dinilai
Nama klien
1
2
3
4
1
Mengajukan pertanyaan yang jelas
2
Mengajukan pertanyaan yang ringkas
3
Mengajukan pertanyaan yang relevan
4
Mengajukan pertanyaan yang spontan
Jumlah


b.      Kemampuan verbal: Menjawab
No
Aspek yang dinilai
Nama klien
1
2
3
4
1
Menjawab dengan jelas
2
Menjawab dengan ringkas
3
Menjawab dengan relevan
4
Menjawab dengan spontan
Jumlah

c.    Kemampuan nonverbal
No
Aspek yang dinilai
Nama klien
1
2
3
4
1
Kontak mata
2
Duduk tegak
3
Mengunakan bahasa tubuh yang sesuai
4
Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Jumlah

Keterangan:
1.    Tn Sugi Hartono
2.    Ny dea
3.    Ny Ipah Toipah
4.    Ny Syifa



M.   Setting Tempat
1.      Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2.      Ruangan nyaman dan tenang.
                                                                                    Keterangan :
                                                                                                : Klien
                                                                                                : Observer
                                                                                                : Leader
                                                                                                : Fasilitator


N.    Tata Tertib dan Program Antisipasi
a.       Tata Tertib
1)      Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.
2)      Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
3)      Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
4)      Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan (TAK) berlangsung.
5)      Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
6)      Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan.
7)      Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
8)      Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun Tak belum selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
b.      Program Antisipasi
Ada beberapa langkah yanga dapat diambil dalam mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang diambil dalam program antisipasi masalah adalah:
1)      Apabila ada klien yang telah bersedia untuk mengikuti TAK, namun pada saat pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang diambil adalah: mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi sesuai dengan kriteria dan telah disepakati oleh anggota kelompok lainnya.
2)      Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak mentaati tata tertib yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur terlebih dahulu dan bila masih tidak cooperative maka dikeluarkan dari kegiatan.
3)      Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader memberitahukan kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak boleh dilakukan.
O.    Penutup
Demikian proposal ini kami buat, atas perhatian dan dukungan serta partisipasinya dalam kegiatan ini kami ucapkan terimakasih.






0 comments