SKRIPSI PERBANDINGAN PENGUASAAN MATERI SUDUT-SUDUT BERELASI ANTARA SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE GRAFIK DAN METODE SEGITIGA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor yang penting bagi kehidupan manusia, karena pendidikan memegang peranan dalam upaya membina dan membentuk manusia berkualitas agar mampu bersaing dalam menentukan kehidupan yang lebih baik di masyarakat. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1 pasal 1:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Pendidikan yang dimaksud dalam UU di atas adalah pendidikan yang mengarah pada pembentukan manusia yang berkualitas. Salah satu untuk membentuk manusia yang berkualitas dalam bidang pendidikan adalah dengan melaksanakan pembelajaran matematika di sekolah.
Menurut Iis Aisyah (2013) bahwa matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sering dianggap sebagai mata pelajaran yang menakutkan dan ilmu yang sulit dicerna oleh siswa. Hal ini yang menyebabkan matematika menjadi mata pelajaran yang ditakuti dan dijauhi siswa.  Padahal matematika dipelajari pada setiap jenjang pendidikan dan menjadi salah satu pengukur (indikator) keberhasilan siswa dalam menempuh suatu jenjang pendidikan, serta menjadi materi ujian untuk seleksi penerimaan menjadi tenaga kerja bidang tertentu.
Salah satu materi matematika yang selalu diajarkan mulai dari sekolah menengah pertama sampai perguruan tinggi adalah trigonometri khususnya pada pokok bahasan sudut-sudut berelasi. Sudut-sudut berelasi merupakan materi yang dalam penyelesaiannya membutuhkan keterampilan dan pemahaman konsep yang khusus. Oleh karena itu, agar materi mengenai sudut-sudut berelasi dapat diselesaikan siswa dengan mudah sebaiknya siswa dapat menguasai materi tersebut. Sehingga  diperlukan sebuah metode pengajaran yang lebih  mudah untuk dipahami oleh siswa dalam proses pembelajaran.
Keberhasilan dalam pembelajaran merupakan hal yang sangat diharapkan oleh guru dan siswa. Keberhasilan dalam pembelajaran dapat diukur dari keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman dan penguasaan siswa dalam materi sudut-sudut berelasi. Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan siswa dalam materi sudut-sudut berelasi maka akan semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. Begitu pula sebaliknya, apabila tingkat keberhasilan itu rendah maka pemahaman dan penguasaan siswa dalam materi sudut-sudut berelasi tersebut akan rendah pula.
Keberhasilan suatu pembelajaran ditunjukkan dengan dikuasainya materi pembelajaran oleh siswa. Salah satu faktor keberhasilan pembelajaran adalah kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran matematika yang menjadi hambatan adalah metode pengajaran yang sulit dipahami oleh siswa sehingga bermuara pada rendahnya tingkat penguasaan materi pembelajaran.
Dalam penelitian ini penulis memfokuskan kepada metode pengajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran sehingga diharapkan siswa dapat menguasai materi pembelajaran dengan baik.               
Metode pengajaran adalah cara yang digunakan dalam mengorganisasikan kelas pada umumnya atau dalam menyajikan bahan pelajaran pada khususnya (Winarno Surakhmad, 1979:75). Menurut Roestiyah yang dikutip Adang Heriawan, dkk. (2012: 173) bahwa metode pengajaran adalah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas agar pelajaran itu dapat ditangkap, dipahami dan digunakan oleh siswa dengan baik. Metode pengajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode grafik dan metode segitiga dalam materi sudut-sudut berelasi.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan metode grafik adalah suatu metode yang digunakan dalam memahami dan menentukan sudut-sudut berelasi dengan didasarkan pada grafik fungsi sinus dan cosinus (Tamurih, 2012:2). Sedangkan metode segitiga adalah metode pengajaran yang digunakan guru untuk menjelaskan rumus pebandingan trigonometri untuk sudut-sudut berelasi dengan didasarkan pada sifat kesebangunan segitiga dan lingkaran satuan.
Dalam menunjang agar metode pengajaran berjalan dengan baik dibutuhkan sebuah model pembelajaran. Model pembelajaran menurut Gunter et Al., Joyce & Weil yang dikutip Adang Heriawan, dkk. (2012:1) merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model  pembelajaran  adalah  suatu perencanaan  atau  suatu  pola  yang   digunakan  sebagai  pedoman  dalam merencanakan  pembelajaran  di  kelas  atau  pembelajaran  dalam  tutorial (Trianto,  2010:  51). Menurut Haryanto (2011:2) bahwa model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
 Menurut Budiman (2013:1) pembelajaran matematika sebagian didominasi oleh pengenalan dan penghafalan rumus-rumus serta konsep-konsep secara verbal, kurang perhatian yang cukup terhadap pemecahan masalah.
Oleh  karena  itu,  diperlukan  suatu  model  pembelajaran  yang  dapat menunjang dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, khususnya penguasaan siswa terhadapa materi pelajaran. Suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa sehingga siswa dituntut aktif dalam  proses  pembelajaran  tersebut,  salah  satunya  yaitu  model  pembelajaran Numbered Head Together (NHT).
Menurut Hamdani (2011:89) bahwa model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) adalah model belajar dengan cara setiap siswa diberi nomor dan dibuat suatu kelompok, kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa.
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Perbandingan Penguasaan Materi Sudut-sudut Berelasi Antara Siswa Yang Menggunakan Metode Grafik Dan Metode Segitiga Dengan Model Pembelajaran Numbered Head Together”.



1.2.            Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:
1)        Keberhasilan suatu pembelajaran ditunjukkan dengan dikuasainya materi pembelajaran oleh siswa.
2)        Penguasaan materi siswa dipengaruhi oleh metode pengajaran.
3)        Metode pengajaran yang digunakan adalah metode grafik dan metode segitiga dalam materi sudut-sudut berelasi.
4)        Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dapat membantu  siswa dalam menguasai materi.
5)        Metode pengajaran menggunakan metode grafik dengan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT).
6)        Metode pengajaran menggunakan metode segitiga dengan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT).
7)        Perbandingan antara metode grafik dan metode segitiga dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT).
1.3.            Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka  penelitian  ini   dibatasi mengenai penguasaan materi sudut-sudut berelasi dengan antara siswa yang menggunakan metode grafik dan metode segitiga dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT).


1.4.            Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang dikemukakan, ada beberapa masalah yang perlu dirumuskan. Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1)        Bagaimana gambaran penguasaan siswa terhadap materi sudut-sudut berelasi dengan menggunakan metode grafik?
2)        Bagaimana gambaran penguasaan siswa terhadap materi sudut-sudut berelasi dengan menggunakan metode segitiga?
3)        Manakah penguasaan siswa yang lebih baik dalam materi sudut-sudut berelasi antara yang menggunakan metode grafik dengan yang menggunakan metode segitiga?
1.5.            Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1)        Untuk mengetahui gambaran penguasaan siswa terhadap materi sudut-sudut berelasi dengan menggunakan metode grafik.
2)        Untuk mengetahui gambaran penguasaan siswa terhadap materi sudut-sudut berelasi dengan menggunakan segitiga.
3)        Untuk mengetahui penguasaan siswa yang lebih baik dalam materi sudut-sudut berelasi antara yang menggunakan metode grafik dengan yang menggunakan metode segitiga.

1.6.            Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1)        Secara teoritis, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian lebih lanjut mengenai penguasaan materi sudut-sudut berelasi antara siswa yang mengguanakan metode grafik dan metode segitiga dengan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT).
2)        Secara praktis
a)      Bagi guru matematika, metode grafik dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran materi trigonometri pada pokok bahasan sudut-sudut berelasi.
b)      Bagi siswa, pembelajaran yang menggunakan metode grafik dapat dijadikan metode alternatif untuk meningkatkan penguasaan dalam materi sudut-sudut berelasi.
c)      Bagi penulis, penelitian ini dapat dijadikan bekal untuk meningkatkan pengetahuan dan keilmuan dalam mengajar serta dijadikan  bekal  dalam  melakukan  proses pembelajaran matematika selanjutnya.

UNTUK MELIHAT BAB II, BAB III, BAB IV  DAN BAB V ANDA BISA DOWNLOAD DISINI





REFERENSI 

Adang Heriawan, Darmajari, Arip Senjaya. 2012.  Metodologi Pembelajaran Kajian Teoretis Praktis. Banten : Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru (LP3G)
Beecher, Judith A. 2005. Algebra  and Trigonometry. 2nd ed. Person Education, Inc.
Budi Wahyono. 2013. Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT). www.pendidikanekonomi.com/2013/04/model-pembelajaran-numbered-heads.html?m=1 .
Budiman, T.2013. Model Pembelajaran Matematika Untuk meningkatkan kemampuan Pemacahan Masalah pada Siswa Sekolah Dasar. Bandung: Repository.upi.edu
Darul Palah. 2012. Materi Pembelajaran. http://darulpalah.blogspot.com /2012/11/makalah--materi-pembelajaran. html?m=1
Fikri Farikhin. 2010. Pengaruh Penguasaan Pembelajaran Tefhadap Prestasi Siswa. Surabaya: Usaha Nasional.
Galih Ariffansyah. 2013.Menerapkan Model Pembelajaran; Numbered Heads Together. http://englishwithgalih.blogspot.com/2013/05/menerapkan-model-pembelajaran-numbered.html?m=1
Haryanto. Pengertian Model Pembelajaran. http://belajarpsikologi.com/pengertian-model-pembelajaran/. Diakses 17 Desember 2011.
Joesafira, 2010. Pengertian Metodologi Pembelajaran PAI. Di akses tanggal 22 Mei 2010 dari file:///I:/Pengertian%20Metodologi%20Pengajaran%20PAI %20%20%20JOESAFIRA%20blog.htm
Kadir. 2010. Statistika untuk Peneletian Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : Rosemata Sampurna
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005.
Miftahul Huda. 2013. Model – Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Moh. Nazir. 2005. “Metode Penelitian”. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nana Sudjana. 2011. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar”. Bandung: sinar Baru Algensido
Riduwan. 2012. “Dasar-dasar Statistika”. Bandung: Alfabeta.
Siti Norjanah. 2012. Artikel Pembelajaran Matematika melalui Model Pembelajaran NHT. http://lembayungsurga.wordpress.com/2012/12/15 /artikel-pembelajaran-matematika-melalui-model-pembelajaran-nht/ .
SuharsimiArikunto. 2009. “Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan”. Jakarta: Bumi Aksara.
SuharsimiArikunto. 2010. “Prosedur Penelitian”. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. 2013.  “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”. Bandung: Alfabeta.
                   Surakhmad, W.. 1979. Metodologi Pengajaran Nasional. Bandung: Jemmars
Tamurih. 2010. Sudut-Sudut Berelasi Dengan Grafik Fungsi Sinus Dan Cosinus. Tidak diterbitkan
Tri Hartiti Retnowati. 2006. Penyusunan Materi Pembelajaran mata Pelajaran Seni Rupa Berdasar Kurikulum Berbasis Kompetensi Sekolah Menengah Pertama. Pekanbaru. Riau.
.






0 comments