ANALISIS JURNAL TRADISI
SUNAT PEREMPUAN DI MADURA
Nama
: FEBRIANTO DWI HERMAWAN
NIM
: R.16.01.026
Kelas/Semester
: 2B
Kelompok
: 6
Pokok bahasan
: TRADISI SUNAT PEREMPUAN DI
MADURA
Menurut pendapat
saya tentang analisis tugas ilmu sosial dasar dengan permasalahan ”Sunat
Perempuan di Madura“ khitan atau sunat bagi perempuan mempunyai sisi positif
dan negatif yang dalam kaitan nya dengan kesehatan,agama,adat istiadat, maupun
hak asasi manusia.
Seperti contoh dalam hal adat, sunat
permempuan di daerah madura adalah bentuk untuk mempertahankan keutuhan budaya
madura agar tidak punah atau di lupakan dengan kemajuan zaman di era modren
seperti sekarang.
Namun dalam hal
kesehatan menurut saya itu tidak layak di lakukan karena pengkhitanan seorang
perempuan di madura di lakukan dengan alat medis tradisional dan dilakukan oleh
praktisi medis tradisional atau dukun,mengkhitan menggunakan sembilu atau
sebilah bambu tua yang tipis untuk memotong bagian klistoris seorang perempuan
dan si praktisi tersebut tidak menggunakan Alat Pelindung Diri yang bertujuan
untuk mensterilkan dari bakteri dan pencegahan infeksi ketika berkontak
langsung dengan orang yang ingin di khitan.
Kaitan dengan
masalah hak asasi manusia saya berpendapat mengkhitan seorang perempuan adalah
melanggar hak asasi manusia. Menurut saya “ dengan di khitannya seorang
perempuan, ia nanti tidak bisa merasakan puncak kenikmatan atau orgasme dalam
berhubungan seksual karena klitoris memegang peran penting dalam gairah
seksualitas seorang perempuan“.
Sumber : Tugas FEBRIANTO DWI HERMAWAN (STIKes Indramayu)
0 comments