PENJELASAN MENGENAI PERSALINAN
Persalinan
adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan
lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala,tanpa komplikasi baik ibu maupun janin. Beberapa
pengertian lain dari persalinan spontan dengan tenaga ibu, persalinan buatan
dengan bantuan, persalinan anjuran bila persalinan terjadi tidak dengan
sendirinya tetapi melalui pacuan. Persalinan dikatakan normal bila tidak ada penyulit.
(APN, 2012 : 1)
Tanda-tanda terjadinya persalinan
ditandai dengan Keluar lendir bercampur darah,
Nyeri perut (nyeri abdomen) yang
bersifat teratur, Keluar air dari vagina atau keluarnya air secara tiba-tiba.
1.
Kala
I
Dimulai dari saat
pembukaan serviks sampai pembukaan
lengkap (10 cm) Proses ini dibagi menjadi 2 fase, yaitu Fase laten (8 jam) serviks membuka sampai
3 cm. Fase aktif (6-8 jam) serviks membuka dari 4-10 cm. Kontraksi lebih kuat
dan sering selama fase aktif (APN, 2012).
Pada kasus Ny.N , persalinan terjadi
pada usia kehamilan 39minggu. Selama kala I ibu belum mengalami pecah air
ketuban dan pembukaan 5 cm.
Dalam kala I penulis melakukan asuhan
kebidanan antara lain dengan memberikan dukungan moral dan emosional,
mengajarkan teknik relaksasi, memberikan makan dan minum, menganjurkan untuk
tidak menahan BAB dan BAK, memantau tanda-tanda infeksi dan menjaga kebersihan
daerah kemaluannya bila setelah BAK dan BAB.
Dalam kala I penulis tidak menemukan
adanya kesenjangan dan kala I pada Ny.N berlangsung normal dalam waktu ± 3,5 jam.
2.
Kala
II
Kala II persalinan dimulai ketika
pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala
II juga disebut sebagai kala pengeluaran bayi. Lamanya Kala II primigravida 50
menit dan multigravida 30 menit.(Manuaba, 2010 : 173-174)
Kala II pada Ny. N berlangsung selama1
jam lebih 20 menit dan berjalan dengan lancar karena kontraksinya kurang kuat
dan cara mengedan ibu kurang baik. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Kala II
antara lain menawarkan posisi sesuai dengan keinginan Ny. N yaitu posisi
setengah duduk, menganjurkan untuk meneran bila ada his dan dorongan kuat untuk
meneran, beristirahat di antara kontraksi, juga memeriksa DJJ di sela his. His
pemantauan pada Kala II ini, Ny. N didampingi oleh suami dan keluarganya, dan
memilih posisi setengah duduk. Dalam kala II ini penulis juga menganjurkan Ny.
N untuk minum teh manis disela his atau bila menginginkannya. Setelah dipimpin
meneran selama 20 menit, bayi lahir hidup, segera menangis, gerakan aktif dan
jenis kelamin laki-laki. Asuhan Kala II pada Ny. N dilakukan sesuai dengan
langkah-langkah asuhan persalinan normal, yang berlangsung bersih dan nyaman
serta tidak terjadi komplikasi.
3.
Kala
III
Kala III persalinan adalah dengan
lahirnya bayi, mulai berlangsung pelepasan plasenta pada lapisan Nitabush, lepasnya plasenta ditandai oleh tali pusat memanjang,
uterus globuler, dan adanya semburan darah.
(APN, 2012 : 90)
Setelah bayi lahir asuhan yang diberikan
pada Ny. N adalah palpasi abdominal untuk memastikan janin tunggal dan
melakukan manajemen aktif kala III diantaranya adalah menyuntikan oksitosin 10
unit di 1/3 paha luar ibu secara Im, melakukan peregangan tali pusat terkendali
dan menahan uterus ke arah dorso cranial sampai terjadi tanda-tanda pelepasan
plasenta seperti uterus globuler, keluar darah sekonyong-konyong dan tali pusat
memanjang, kemudian melahirkan plasenta, dan masase uterus selama 15 detik
sebanyak 15 kali sampai kontraksi uterus baik. Setelah plasenta lahir bersama
selaputnya maka selanjutnya pemeriksaan terhadap kotiledon yang berjumlah 20
buah. Kala III pada Ny. N berlangsung selama 5 menit, plasenta lahir lengkap, pengeluaran
darah ± 150 cc dan tidak terdapat masalah yang serius.
Selama melakukan asuhan pada kala III,
penulis tidak menemukan kesenjangan dan asuhan yang diberikan sesuai dengan
standar pelayanan kebidanan.
4.
Kala
IV
Kala IV ditetapkan sebagai waktu dua jam
setelah plasenta lahir lengkap,hal ini dimaksudkan agar dokter,bidan atau
penolong persalinan masih mendampingi wanita setelah persalinan selama 2 jam
postpartum. Dengan cara ini kejadian-kejadian yang tidak diinginkan karena
perdarahan postpartum dapat dikurangi atau dihindarkan.(APN, 2012 : 95-96)
Asuhan kebidanan kala IV yang diberikan
pada Ny. N antara lain pantau tekanan darah, nadi, suhu, tinggi fundus uteri,
kandung kemih, kontraksi dan perdarahan setiap 15 menit pada jam pertama dan 30
menit pada jam kedua. Hasil dari pemantauannya adalah keadaan ibu baik, tidak
terdapat robekan, TTV normal, TFU 2 jari bawah pusat, kandung kemih kosong,
kontraksi baik dan perdarahan normal ± 150 cc.
Pada kala IV ini penulis tidak menemukan
komplikasi atau penyulit. Kemudian penulis melengkapi pendokumentasian pada
partograf setiap tindakan dan hasil pemantauan pada kala I, II, III, dan IV. Sumber (Data Skripsi)
0 comments