KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Warokhmatullohi Wabarokatuh,
Puji
syukur kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatdanhidayahnya
sehingga kami bisa menyelesaikan kasus ini untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Sistem Respirasi.
Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata,
kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Amin.
Wasalamu’alaikum Warokhmatullohi
Wabarokatuh.
Indramayu, Desember 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar............................................................................................. i
Daftar
isi...................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan
Pembahasan.......................................................................... 2
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Definisi............................................................................................. 3
B. Etiologi............................................................................................. 3
C. Patofisiologi..................................................................................... 4
D. Pathway........................................................................................... 5
E. Manifestasi
Klinik............................................................................ 7
F. Komplikasi....................................................................................... 9
G. Pemeriksaan
Diagnostik...................................................................
H. Penatalaksanaan............................................................................... 10
BAB III : ASUHAN KEPERAWATAN TEORI
A. Pengkajian........................................................................................ 17
B. Analisis
Data....................................................................................
C. Daftar Diagnosis.............................................................................. 23
D. Intervensi Keperawatan................................................................... 24
BAB IV : PENUTUP
A. Simpulan.......................................................................................... 33
B. Saran................................................................................................ 34
Daftar
pustaka.............................................................................................. 35
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Empiema
merupakan salah satu penyakit yang sudah lama ditemukan dan berat. Saat ini
terdapat 6500 penderita di USA dan UK yang menderita empiema dan efusi
parapneumonia tiap tahun, dengan mortalitas sebanyak 20% dan menghabiskan dana
rumah sakit sebesar 500 juta dolar. Di Indonesia terdapat 5 – 10% kasus anak
dengan empiema toraks. Empiema toraks didefinisikan sebagai suatu infeksi pada
ruang pleura yang berhubungan dengan pembentukan cairan yang kental dan purulen
baik terlokalisasi atau bebas dalam ruang pleura yang disebabkan karena adanya
dead space, media biakan pada cairan pleura dan inokulasi bakteri.
Empiema juga
dapat terjadi akibat dari keadaan keadaan seperti septikemia, sepsis,
tromboflebitis, pneumotoraks spontan, mediastinitis, atau ruptur esofagus.
Infeksi ruang pleura turut mengambil peran pada terjadinya empiema sejak jaman
kuno. Aristoteles menemukan peningkatan angka kesakitan dan kematian
berhubungan dengan empiema dan menggambarkan adanya drainase cairan pleura
setelah dilakukan insisi. sebagian dari terapi empiema masih diterapkan dalam
pengobatan modern. Dalam tulisan yang dibuat pada tahun 1901 yang berjudul The
Principles and Practice of Medicine, William Osler, mengemukakan bahwa
sebaiknya empiema ditangani selayaknya abses pada umumnya yakni insisi dan
penyaliran.
Melakukan asuhan keperawatan (askep) pada
pasien dengan Empiema merupakan aspek legal bagi seorang perawat walaupun
format model asuhan keperawatan di berbagai rumah sakit berbeda-beda. Seorang
perawat profesional di dorong untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan
seoptimal mungkin, memberikan informasi secara benar dengan memperhatikan aspek
legal etik yang berlaku. Metode perawatan yang baik dan benar merupakan salah
satu aspek yang dapat menentukan kualitas “asuhan keperawatan” (askep) yang
diberikan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan brand
kita sebagai perawat profesional dalam pelayanan pasien gangguan hisprung.
Pemberian asuhan keperawatan pada tingkat anak, remaja, dewasa, hingga
lanjut usia hingga bagaimana kita menerapkan manajemen asuhan keperawatan
secara tepat dan ilmiah diharapkan mampu meningkatkan kompetensi perawat
khususnya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang
dimaksud dengan empiema?
2.
Apa yang
menyebabkan terjadinya empiema?
3.
Bagaimana
patofisiologi terjadinya empiema?
4.
Apa tanda dan
gejala terjadinya empiema?
5.
Apa saja
komplikasi yang menyertai empiema?
6.
Apa saja
pemeriksaan diagnostic untuk penderita empiema?
7.
Bagaimana
penatalaksanaan penyakit empiema?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui definisi empiema
2.
Untuk
mengetahui penyebab terjadinya empiema
3.
Untuk
mengetahui patofisiologi terjadinya empiema
4.
Untuk meengetahui
tanda dan gejala terjadinya empiema
5.
Untuk
mengetahui komplikasi yang menyertai empiema
6.
Untuk
mengetahui jenis pemeriksaan diagnostic untuk penderita empiema
7.
Untuk
mengetahui penatalaksanaan penyakit empiema
Jika anda minat download langsung filenya disini : Here
0 comments