BAB I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Lupus adalah salah satu
penyakit autoimun yang bersifat akut kronis yang disebabkan adanya kelebihan
aktivitas sistem imunitas dan sistem itu menyerang tubuh sendiri. Lupus dapat
menyerang beberapa jaringan dan organ tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan
organ tubuh dan kematian. Penyebab lupus saat ini belum diketahui dengan pasti.
Faktor lingkungan dan genetik memiliki peranan penting dalam timbulnya penyakit
itu. Faktor lingkungan yang berpengaruh antara lain infeksi, antibiotik
khususnya golongan sulva dan penicillin, sinar ultraviolet, stres berat,
beberapa jenis obat-obatan, dan hormon.
Gejala lupus antara lain
nyeri sendi, pembengkakan sendi, demam lebih dari 38 derajat Celcius, kelelahan
berlebihan, anemia, kelainan ginjal, nyeri dada saat bernapas, sensitif sinar
matahari, rambut rontok, kelainan pembekuan darah, dan perubahan jari menjadi
putih kebiruan saat dingin. Akibat dari penyakit itu tidak hanya dialami oleh
penderita, tetapi juga mempengaruhi keluarga, teman, dan rekan kerja. Namun
demikian, penyakit itu kurang diakui sebagai masalah kesehatan global oleh
masyarakat, tenaga kesehatan profesional, dan pemerintah, sehingga perlu
mendorong kesadaran yang lebih besar tentang lupus.
Secara epidemiologi, 90%
penyakit lupus menyerang perempuan serta 10% anak-anak dan laki-laki. Rasio
penderita lupus di AS adalah 1:2.000 orang, China 1:1.000 orang, dan keturunan
Afro-Karibia 1:500 orang. Angka harapan hidup 5 tahun untuk penderita lupus
berkisar 75%-98%. Angka harapan hidup itu meningkat seiring dengan semakin
baiknya terapi pada penderita lupus. Saat ini, ada sekitar 5 juta pasien lupus
di seluruh dunia dan setiap tahun ditemukan lebih dari 100.000 pasien baru,
baik usia anak, dewasa, laki-laki, dan perempuan. Bangsa Asia dan Afrika lebih
rentan terkena penyakit in dibandingkan dengan kulit putih. Data di Amerika
menunjukkan angka kejadian penyakit Lupus Ras Asia lebih tinggi dibandingkan
Ras Kaukasia. Di Indonesia jumlah penderita Lupus yang tercatat sebagai anggota
YLI 789 orang, tetapi bila kita melakukan pendataan lebih seksama jumlah pasien
Lupus di Indonesia akan lebih besar dari Amerika ( 1.500.000 orang).
Di Jawa Barat jumlah penderita lupus
terdata mencapai 700 orang. Setiap bulan misalnya di RSHS selalu ada 10 pasien
lupus baru. Lupus juga dikenal sebagai penyakit seribu wajah karena menyerang
semua sistem organ dan gejalanya bervariasi. Penyakit lupus dapat diderita
siapa saja tanpa kecuali. Namun wanita lebih beresiko 6 hingga 10 kali
dibandingkan pria, terutama pada usia 15 hingga 50 tahun. Karenanya, lupus
seringkali menimbulkan berbagai masalah kesehatan, contohnya saja keguguran
(jika seorang wanita sedang hamil terkena penyakit lupus), gangguan
perkembangan janin, atau dapat menyebabkan bayi meninggal saat dilahirkan.
- TUJUAN
- Untuk mengetahui pengertian
penyakit Sistemic Lupus Erythematosus.
- Untuk mengetahui etiologi
penyakit Sistemic Lupus Erythematosus.
- Untuk mengetahui klasifikasi
penyakit Sistemic Lupus Erythematosus.
- Untuk mengetahui patofisiologi penyakit
Sistemic Lupus Erythematosus.
- Untuk mengetahui gejala klinis
penyakit Sistemic Lupus Erythematosus.
- Untuk mengetahui manipestasi
klinis penyakit Sistemic Lupus Erythematosus.
- Untuk mengetahui bagaimana
menegakkan diagnosis enyakit Sistemic Lupus Erythematosus.
- Untuk mengetahui apa resiko yang
ditimbulkan dari penyakit Sistemic Lupus Erythematosus
- Untuk mengetahui bagaimana
penatalaksanaan penyakit Sistemic Lupus Erythematosus
0 comments