CARA
BERTANAM PADI DENGAN MENGGUNAKAN HIDROPONIK
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kebutuhan manusia akan pangan
khususnya makanan pokok harus terpenuhi,masyarakat Indonesia sebaiknya
mengetahui cara bertanam padi menggunakan hidroponik. Cara menggunakan
hidroponik adalah cara modern dan lebih mudah daripada menanam padi disawah.
Kita bisa menanamnya di halaman
rumah menggunakan pot-pot kecil yang variatif dan berkreatif sebagus mungkin.
Karena kebutuhan manusia akan pangan harus terpenuhi,masyarakat seharusnya
menanam dan mempelajari cara bertanam padi menggunakan hidroponik,karna cara
modern ini pun sangat mudah untuk kita coba.
Namun pada kenyataannya,cara bertanam
padi menggunakan hidroponik ini sangat jarang bahkan belum diketahui banyak
orang. Orang-orang hanya tahu menanam padi disawah saja. Padahal,menanam padi
menggunakan hidroponik ini sangat efektif dan juga lebih mudah.
Keterbatasan pengetahuan tersebut disebabkan
oleh minimnya informasi tentang hidroponik ini. Tentu saja hal ini yang
menyebabkan masyarakat kurang mampu memanfaatkannya secara maksimal.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
tersebut,masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1.
Apa
yang dimaksud dengan bertanam padi secara hidroponik?
2.
Apa
saja kelebihan bertanam padi secara hidroponik?
3.
Bagaimana
cara bertanam padi secara hidroponik?
C.
Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan membahas
pengertian, kelebihan,dan cara bertanam padi secara hidroponik.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Bertanam Padi Hidroponik
Menurut
Kang Rivan dalam belajarberkebun.com, hydro itu sendiri itu memiliki arti air.
Hidroponik merupakan metode penanaman tumbuhan yang menggunakan media air.
Pengertian tanaman hidroponik yang lain
yaitu menanam tumbuhan tanpa menggunakan tamnah. Dan secara sederhananya,
hidroponik merupakan cara budidaya tanaman menggunakan air yang diperkaya oleh
berbagai nutrisi. Dengan begitu, metode ini dapat mempermudah dalam
mengendalikan hama, dan pencahayaan.
Hidroponik
merupakan metode penanam yang ramah lingkungan karena tidak memerlukan
pestisida atau herbisida yang beracun. Selain tidak memerlukan banyak air seperti bercocok tanam dengan kara
konvesial. Metode ini juga sama sekali tidak perlu melakukan penyiraman pada
tanaman. Hal tersebut juga membuat sayuran yang dihasilkan lebih aman serta
sehat. Meski tidak meggunakan tanah sebagai media, tentu metode ini tidak hanya
memerlukan air, namun perlu adanya unsur lain untuk mendukung pertumbuhan
tanaman. Biasanya menggunakan pasir,sabut kelapa,pecahan batu bata dan batu
karang,busa kerikil,batu apung,potongan kayu,bahkan bias juga menggunakan kawat
kasa nilon.
Menanam
tanaman dengan metode hidroponik mungkin masih terdengar asing bagi sebagian
orang. Mengingat tanaman memang tidak bias dengan mudah lepas dari tanah.
Sayangnya,perkembangan dari tanaman hidroponik agak terhambat, karena adanya
kekhawatiran akan kuantitas dari hasil tanam.
Jadi,
bertanam padi dengan menggunakan cara hidroponik mengandung pengertian ….
B.
Kelebihan dan Kekurangan Bertanam
Padi secara Hidroponik
Kelebihan
dan Kekurangan Bercocok Tanam Hidroponik – Hidroponik berasal dari bahasa
Yunani yaitu hydro berarti air dan ponous berarti kerja. Sesuai arti ters`ebut,
bertanam secara hidroponik merupakan teknologi bercocok tanam yang menggunakan air, nutrisi, dan oksigen.
Beberapa kelebihan dan kekurangan sistem hidroponik dibandingkan dengan
pertanian konvensional yaitu :
Kelebihan
sistem hidroponik antara lain:
·
Penggunaan lahan lebih efisien
·
Tanaman berproduksi tanpa menggunakan
tanah
·
Kuantitas dan kualitas produksi lebih
tinggi dan lebih bersih
·
Penggunaan pupuk dan air lebih efisien
·
Pengendalian hama dan penyakit lebih
mudah
Kekurangan
sistem hidroponik antara lain:
·
Membutuhkan modal yang besar
Pada
kultur substrat, kapisitas memegang air media substrat lebih kecil dari pada
media tanah sehingga akan menyebabkan
pelayuan tanaman yang cepat dan stres yang serius.
Di
Indonesia, hidroponik yang berkembang pertama kali yaitu hidroponik substrat,
setelah hidroponik substrat, hidroponik NFT (Nutrien Film Technique) mulai
dikenal di Indonesia, kemudian berkembang pula hidroponik aeroponik yang
memberdayakan udara.
Hidroponik
Subtrat. Sistem hidroponik subtrat tidak menggunakan air sebagai media, tetapi
menggunakan media padat (bukan tanah) yang dapat menyerap atau menyediakan
nutrisi, air, dan oksigen serta mendukung akar tanaman seperti halnya fungsi
tanah. Bahan-bahan yang bisa digunakan sebagai media tanam pada hidroponik
metode subtrat adalah arang sekam, pasir, kerikil, batu apung, cocopeat,
rockwool, dan spons. Media-media tersebut harus steril, bisa menyimpan air
sementara, porous, dan bebas dari unsur hara. Media tersebut berfungsi sebagai
tempat menyimpan air nutrisi sementara dan tempat tersebut berfungsi sebagai
tempat berpijak akar. Sistem irigasi tetes digunakan untuk menyuplai kebutuhan
unsur hara dari air nutrisi yang disiram ke tanaman menggunakan
Hidroponik
NFT (Nutrien Film Technique). Kata “film“ dalam hidroponik nutrien film
technique menunjukkan aliran air tipis. Hidroponik ini hanya menggunakan aliran
air (nutrien) sebagai medianya. NFT merupakan model budidaya dengan meletakan
akar tanaman pada lapisan air yang dangkal. Air tersebut tersirkulasi dan
mengandung nutrisi sesuai kebutuhan tanaman. Perakaran bisa berkembang di dalam
larutan nutrisi karena disekeliling perakaran terdapat selapis larutan nutrisi,
maka sistem ini dikenal dengan nama nutrien film technique.
Aeroponik.
Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponus yang berarti
daya. Aeroponik dapat diartikan dengan memberdayakan udara. Prinsip kerja dari
aeroponik yaitu menyemburkan larutan hara dalam bentuk kabut hingga mengenai
akar tanaman. Larutan hara tersebut akan diserap oleh akar tanaman. Tanaman
pada sistem aeroponik ditanam dengan cara digantung sehingga akar tanaman
menggantung di dalam suatu bak. Pangkal batang dimasukkan ke dalam helaian
styrofoam yang telah dilubangi agar dapat berdiri.[tk]
C.
Cara
menanam hidroponik
Istilah
hidroponik (hydroponics) digunakan untuk menjelaskan tentang cara bercocok
tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Disini termasuk juga
bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang menggunakan air atau bahan
porous lainnya, seperti pecahan genting, pasir kali, kerikil, maupun gabus
putih. Penemu dari metode hidroponik ini adalah DR. WF. Gericke. Beliau adalah
seorang agronomis dari Universitas California, USA. Saat itu beliau berhasil
menanam tomat setinggi 3 meter yang penuh buah dan ditanam di dalam bak yang
berisi mineral hasil uji cobanya.
Berikut
ini adalah kelebihan bercocok tanam dengan menggunakan sistem hidroponik:
Dapat
dilakukan pada ruang / tempat yang terbatas dan higienis
Tanaman tumbuh lebih cepat dan penggunaan
pupuk bisa lebih hemat
Lebih terjamin dan bebas dari serangga dan
hawa penyakit
Produksi tanaman lebih tinggi dibanding dengan
menggunakan media tanam tanah biasa
Efisien dalam teknis perawatan dan peralatan
yang digunakan
Kualitas tanaman yang dihasilkan lebih bagus
dan tidak kotor
Adapun
cara menanam hidroponik adalah sebagai berikut:
·
Pembibitan
Sangat
disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu buah/sayur yang
dihasilkan cukup optomal
·
Penyemaian
Penyemeaian
sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau plastik. Bak tersebut
berisi campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam bakar, kompos dan pupuk
kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Semua bahan tersebut dicampur rata dan
dimasukkan ke dalam bak dengan ketinggian sekitar 7cm. Masukkan biji tanaman
dengan jarak 1x1,5 cm. Tutup tisue/karung/kain yang telah dibasahi supaya
kondisi tetap lembab. Lakukan penyiraman hanya pada saat media tanam mulai
kelihatan kering. Buka penutup setelah biji berubah menjadi kecambah. Pindahkan
ke tempat penanaman yang lebih besar bila pada bibit telah tumbuh minimal 2
lembar daun.
·
Persiapan media tanam
Syarat
media tanam untuk hidroponik adalah mampu menyerap dan menghantarkan air, tidak
mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril, dll. Media tanam yang bisa
digunakan dapat berupa gambut, sabut kelapa, sekam bakar, rockwool (serabut
bebatuan). Kemudian isi kantung plastik, polibag, pot plastik, karung plastik,
atau bantalan plastik dengan media tanam yang sudah disiapkan.
·
Pembuatan green house
bercocok
tanam secara hidroponik mutlak membutuhkan green house. Green house bisa dibuat
dari rangka besi, rangka bambu, atau rangka kayu.
Green
house ini bisa digunakan untuk menyimpan tanaman kita pada saat tahap
persemaian ataupun pada saat sudah dipindah ke media tanam yang lebih besar.
·
Pupuk
Karena
media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai pegangan akar dan
perantara larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan unsur hara makro dan mikro
perlu pemupukan dalam bentuk larutan yang disiramkan ke media tanam
Kebutuhan
pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk pada penanaman sistem
konvensional.
·
Perawatan tanaman
Perawatan
pada sistem hidropinik pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan perawatan pada penanaman
sistem konvensional seperti pemangkasan, pembersihan gulma, penyemprotan pupuk
daun, dll.
DAFTAR
PUSTAKA
By AngkasaUPAY
4/feb/2016 Kamis
0 comments